Bumi memiliki bentuk bulat karena efek gravitasi dan rotasinya. Beberapa faktor yang menjelaskan mengapa Bumi berbentuk bulat adalah sebagai berikut:
Gravitasi: Gravitasi adalah gaya yang tarik-menarik antara massa Bumi dan objek lainnya, termasuk massa atmosfer dan air di permukaan Bumi. Gravitasi menyebabkan materi yang ada di Bumi tertarik ke pusat massa, sehingga menghasilkan bentuk bulat yang disebut geoid. Gravitasi menghasilkan tekanan yang merata di seluruh permukaan Bumi, dan bentuk bulat adalah bentuk yang paling stabil dalam situasi ini.
Rotasi: Bumi berputar di sekitar sumbunya, yang menciptakan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal ini memengaruhi materi di Bumi dan menyebabkan pergerakan materi ke arah luar. Kombinasi antara gravitasi yang menarik ke dalam dan gaya sentrifugal yang menekan ke luar menghasilkan bentuk bulat yang agak membulat di ekuator dan sedikit datar di kutub. Bentuk ini dikenal sebagai “bentuk rotasi”.
Kekuatan material: Bahan yang membentuk Bumi, seperti batuan dan logam cair di intinya, memiliki sifat elastis yang memungkinkan mereka menyesuaikan diri dengan tekanan gravitasi dan gaya sentrifugal. Bahan-bahan ini bergerak dan menyebarkan tekanan secara merata di seluruh permukaan Bumi, membentuk bentuk bulat.
Bentuk bulat Bumi ini dapat diamati melalui berbagai bukti, termasuk pengamatan dari luar angkasa, bentuk horizon yang melengkung, dan perjalanan keliling dunia yang menghasilkan lintasan melingkar. Selain itu, pengukuran dan pemetaan Bumi dengan menggunakan teknologi geodesi juga memvalidasi bentuk bulat planet kita.
Meskipun Bumi memiliki bentuk bulat, tetapi permukaannya tidak sempurna. Terdapat ketidakrataan dalam bentuk gunung, lembah, dan perbedaan tingkat laut. Sebagai akibatnya, Bumi memiliki permukaan yang berkontur, tetapi secara keseluruhan, bentuk bulatnya yang dominan dapat dilihat dan diamati.